Assalamualaikum pada semua.Alhamdulillah disaat ini lagi masih diberi
kekuatan dan kesempatan untuk membiarkan hati ini memasang layar untuk
berkelana di lautan rasa kurniaanNYA dengan mencoret disini untuk pertama
kalinya dalam hidup. Agak terlambat kurasakan, namun kuharap masih belum terlewat. Aku
berharap dan pasti! Pesan Kekasih Allah, Junjungan Mulia Rasulullah
pernah berpesan kalaupun kamu tahu esok adalah hari kiamat dan di tangan kamu ada satu benih, tanamlah benih digenggaman kamu dahulu.
Seringkali akal terfikir mengapa ujian yang menimpa diri terkadang tidak bersebab yang jelas, mungkin itu adalah resmi alam. Terjadi mengikut putaran alam atas kehendak penciptanya, adat kita sebagai hamba harus akur dengan ketentuan tuannya. Setepatnya, dengan ujianlah kita akan membuka mata seluasnya tentang kejadian tuhan.
Seringkali akal terfikir mengapa ujian yang menimpa diri terkadang tidak bersebab yang jelas, mungkin itu adalah resmi alam. Terjadi mengikut putaran alam atas kehendak penciptanya, adat kita sebagai hamba harus akur dengan ketentuan tuannya. Setepatnya, dengan ujianlah kita akan membuka mata seluasnya tentang kejadian tuhan.
Firman
Allah: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:
’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi ?Dan sesungguhnya kami
telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah
mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang
yang dusta. (Qs. Al-Ankabut : 2-3)
Segala yang terjadi mungkin tidak memerlukan sebab musabab tetapi adalah
jauh lebih penting bagaimana ia terkesan dan meresap sedalamnya ke dalam diri
kita. adakah kita masih ditakuk lama atau telah tersedar akan satu cahaya baru
menanti, cahaya yang selama ini bukanlah tidak disuluh atau tersuluh, cuma tadak
mampu menarik perhatian kita yang berada dalam zon selesa. Hidup yang jauh dari
kefakiran, (makan, minum, dan pakai masih sentiasa mencukupi, walau tidak
berlebihan) rakan- rakan yang tetap bersama walau tetap dalam kelalaian,
keamanan yang barangkali sudah agak cukup (jauh dari malapetaka atau perang
sengketa).
Allah Maha besar. Maha penyayang. Maha pengampun, tiada ciptaanNYA setara
dengan kesempurnaanNYA. Walau telah dilahirkan dalam zon selesa begitu, ujian
tetap bertandang, silih berganti. Terkadang membebani seluruh hati. Sepedih dan
seberat manapun beban kekecewaan yang ditanggung adalah menjadi kewajipan kita
untuk redha dan bersangka baik. Allah lebih tahu apa yang tersarat di benak jua yang terpendam dalam
hati. Mintalah ketenangan daripadaNYA. Hidup biarlah beriman dan mati biarlah
bermaruah! InsyaAllah. Sedar atau tidak, ujian tertimpa adalah kerana Allah
telah memilih kita untuk diuji, dengan kata lain Allah lebih menyayangi kita
berbanding manusia lain yang dikekalkan dengan ujian kebahagiaan,
kegembiraan, kemewahan yang secara totalnya adalah terlalu bersifat sementara. Hayati 5 perkara sebelum 5 perkara. Kita tahu di mana kita sebenarnya dan bagaimana seharusnya kita.
No comments:
Post a Comment